Cool Blue Outer Glow Pointer

Sabtu, 21 September 2013

Drama 8 Orang


Judul Drama:                       Pertengkaran Divan dan Tio

Sutradara: Joviansyah
Penulis Naskah: Nur Fatimah
Penata Busana: Resti Vani Noor A
Penata Rias: Nuraini Pebriani
Penata Dekorati: Deni Pratama
Properti / Peralatan: Lia Yulianti
Para Pemain:    Peri Paujiansyah sebagai  Divan
                        Sandi Susandi    sebagai  Riyan
                        Joviansyah        sebagai  Tio
                        Nur Fatimah      sebagai  Rike
                        Resti Vani N A  sebagai  Sinta
                        Lia Yulianti        sebagai  Nabila
                        Nuraini Pebriani sebagai  Bi Surti
                        Deni Pratama    sebagai  Prolog


            (Ketika sedang istirahan, berkumpulah Divan, Rian dan Tio diruangan dekat kantin sambil bermain gitar dan juga mereka sedang membahas tugas bahasa Indonesia yang diberikan oleh bu Farika. Datanglah Sinta dan Nabila untuk bergabung dengan mereka.)
Sinta,Nabila: hey temen temen… boleh gabung gak?
Tio        : ya boleh boleh
Nabila   : (bicara kepada Sinta) Ehk Sin aku ke kantin dulu yah…
Sinta     : yah (kepada Nabila)
Sinta     : wah kamu hebat yan, lagi lagi kamu dapat nilai 9. (kepada Riyan)
Riyan    : ah biasa saja, ini juga berkat belajar bersama kalian.
Tio        : tapi… aneh yah? Nilai Divan kok kurang bagus yah? (meledek)
Divan    :maksudnya?
(tiba tiba datang Rike sambil membawa bekal mendekati mereka)
Rike     : hey… lagi ngapain?
Tio        : lagi kumpul kumpul aja.
Rike     : oh.. ehk pada mau gak?
Sinta     : apa Rik?
Rike     : bekal nasi dengan ayam goreng
Riyan    : ayam goreng?  Mau mau mau…
(Tio, Rike, Sinta dan Rian tertawa, tapi Divan tidak)
Sinta     : ah kamu bisa aja Yan, ngikutin tingkah laku yang ada ditelevisi. Hahaha……..
Tio        : ya.. Ya.. Ya… (Sinta tiba tiba pergi ke kantin dan Tio bertanya pada Divan) Van kamu waktu        ulangan kemarin dapat 5 kan? Huh payah
Riyan    : ya mungkin Divan kurang berkonsentrasi saat ulangan itu.
Tio        : halah paling dia tidak pernah belajar, mangkanya Van jangan kebanyakan nonton doraemon..        hahaha!!! Jadi mirip nobita deh
(Divan terdiam, wajahnya terlilhat muram dan kesal)
Sinta     : Bi beli air minunya Satu
Bi Surti : Ya neng.
Sinta     : hey temen temen mau minumanya gak?
Rike     : iya aku mau Satu ya
Sinta     : ehk bi satu lagi. Jadi berapa bi?
Bi Surti : Saribu
(Sinta memberikan uangnya dan kembali bergabung dengan teman teman)
Tio        : hey temen temen, Divan itu kebanykan nonton doraemon jadi nilainya kecil. Hahah
Riyan    : hus jangan gitu, gak baik
Divan    : (Divan kesal dan angkat bicara) Aku hanya kurang berkonsentrasi saja teman. (berusaha untuk    merendam emosi)
Sinta     : memangnya ada masalah apa Van?
Rike     : iya Van!
Riyan    : bicara saja Van, bukanya kita harus saling terbuka?
Divan    : aku.. aku.. baru saja ditolak oleh Erni. Tepatnya seminggu yang lalu
(Tiba tiba tawa Tio mendadak tertawa. Dia terlihat merasa puas dengan apa yang dialami Divan. Otomatis Divan pun merasa tersinggung. Mendadak Divan kehilangan kendali atas emosinyadia segera menyerang Tio, dia mendorong hingga jatuh ke lantai. Rian dan Rike berusaha memisahkanya. Sinta kelihatan histeris)
Riyan    : Hey… udah… udah…
Rike     : iya… udah
Divan    : (sambil memegang kerah Tio) kamu ini maunya apa? Sejak tadi terus menyudutkan aku. Aku punya salah apa? Hah? Rasakan nih.(Divan memukul Tio)
(Tio membalasnya. Mereka pun saling pukul. Datanglah Bi Surti dan Nabila dari katin untul memisahkan mereka)
Nabili    : Hey ada apa ini?  hey sudah…
Bi Surti : Iya.. Udah
Tio        : kamu payah Van!!! Payah!!
(Tiba tiba Riyan mengguyurkan air minum yangdipegang Sinta, dan mereka berhenti berkelahi)
Riyan    : kalian ini apa apaan? Memengnya lucu? Menghibur? Hah?
(beberapa saat mereka terdiam semua)
Tio        : oh maaf. Memang aku yang salah tapi asal kalian tahu aku bicara juga demi Divan
(Sinta mengompres lebam di pipih Diva. Divan sedikit meningis menahan sakit di wajahnya)
Tio        : (Kepada Divan) van kamu benar benar payah. Sebetulnya aku sudah tahu kalau kamu baru          ditolak Erni. Aku tahu kalau ini penyebab anjloknya nilai nilai kamu akhir akhir ini. Tapi apa antas     apabila seorang Divan menjadi drop gara gara ditolak Erni? Hah? Si Erni mungkin biasa biasa    saja, have fun bersama pacar barunya. Tapi kamu? Kamu jadi seperti ini? Kamu laki laki bukan?    Hah lembek!
Semuanya: Tiiiiiiiiiiioooooooooooo!!!! (sambil menyentak)
Tio        : maaf maaf sebetulny aku tidak bermaksud. Aku peduli sama kamu Van . aku sahabat kamu.        Seharusnya,
(tiba tiba Divan memotong pembicaraan)
Divan    : ya.. ya.. ya.. aku tahu. (tersenyum hangat)
            Terima kasih ya kamu sudah menyadarkan aku. Aku seharusnya tidak mengorbankan prestasiku    hanya hal sepele itu. Sekali lagi terima kasih ya temen temenku .
Nabila   : nah begitu dong.. ayo salaman
Rike     : iya dong.. hehe
(mereka bersalaman)
Tio        : maafkan aku ya Van?
Divan    : iya aku maafkan, makasih telah sadarin aku.
Tio        : iya…
Divan    : aww…
Tio        : kenapa Van?
Divan    : ini kepalku kompresnya terlalu kenceng
Sinta     : aduh maaf Van
Riyan    : huhk kamu mau enakny aja… hahha
Divan    : hehe
            (Tio dan Divan pun saling akrab lagi dan mereka bercanda tawa kembali bersama sama. Divan yang tadinya murung sekarang menjadi giat belajar lagi dan lebih meningkatkan prestasina dibandingkan masalah percintaa. Mereka semua bersaing dalam prestasinya)

selesai

0 komentar:

Posting Komentar

Nur Fatimah. Diberdayakan oleh Blogger.