1. Berkurangnya jumlah
hemoglobin
Berkurangnya hemoglobin dalam darah akan menghambat proses penyampaian oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Berkurangnya hemoglobin dapat disebabkan oleh anemia atau perdarahan hebat. |
2. Keracunan gas CN
(sianida) dan atau CO (karbon monoksida)
Keracunan gas-gas ini mengganggu proses pengikatan O2 oleh darah karena gas CN dan CO memiliki daya ikat jauh lebih tinggi terhadap hemoglobin daripada daya ikat hemoglobin terhadap O2. Jika 70-80% hemoglobin dalam darah mengikat CO dan membentuk HbCO maka dapat menyebabkan kematian. Gangguan pengangkutan oksigen ke sel-sel tubuh / jaringan tubuh disebut asfiksi. |
3. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam |
4. Kanker paru-paru
Penyakit ini dapat dipicu oleh polusi udara dan polusi asap rokok yang mengandung hidrokarbon termasuk benzopiren. Kanker paru-paru menyebabkan paru-paru rusak dan tidak berfungsi lagi. << paru-paru yang terkena kanker paru-paru << Hasil rontgen penderita kanker paru-paru << Hasil rontgen penderita kanker paru-paru |
5. Emfisema
Penyakit paru-paru degeneratif ini terjadi karena jaringan paru-paru kehilangan elastisitasnya akibat gangguan jaringan elastik dan kerusakan dinding di antara alveoli serta jumlah udara yang berlebihan di dalam paru-paru. Pada emfisema stadium lanjut, inspirasi dan ekspirasi terganggu dan beban pernapasan meningkat sehingga timbul komplikasi seperti hipertensi pulmonal atau pembesaran jantung yang diikuti gagal jantung. Bila orang membicarakan emfisema paru-paru kronik, maksudnya adalah suatu kerusakan paru yang kompleks yang disebabkan menghisap tembakau. Emfisema disebabkan oleh: a. Infeksi kronik karena rokok atau bahan-bahan lain yang mengiritasi bronkus dengan serius sehingga menghacaukan mekanisme pertahanan normal saluran pernapasan b. Infeksi akibat kelebihan mucus karena peradangan dan edema epitel bronkiolus c. Gangguan saluran pernapasan sehingga menyebabkan kesukaran ekspirasi dan udara yang terperangkap di dalam alveolus menyebabkan alveolus menjadi renggang. |
6. Asma
Penyakit ini terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas, mengi (wheezing), batuk, dan rasa sesak di dada secara berkala atau kronis. Penyempitan saluran pernapasan dapat disebabkan oleh hal berikut ini : a. Sumbatan jalan napas yang sebagian reversible b. Radang jalan napas sehingga merusak sel epitel saluran napas c. Reaksi yang berlebihan pada jalan napas terhadap berbagai rangsangan, misalnya reaksi alergi. Asma juga bisa disebabkan oleh hipersensitivitas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. Serangan asma biasanya lebih berat saat malam dan dini hari, karena pada saat itu terjadi penyempitan pada bronkus akibat udara dingin. Penderita asma biasanya diobati dengan obat-obatan yang disebut bronkodilator. Obat ini tidak diminum atau disuntikan ke penderita tetapi digunakan sebagai inhaler (dihirup). |
7. Sianosis
Sianosis adalah kebiruan pada kulit yang disebabkan karena jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan di dalam pembuluh darah kulit, terutama dalam kapiler. |
8. Polip dan
amandel
Merupakan pembengkakan kelenjar limfa di daerah hidung ( polip ) dan di daerah tekak ( amandel ) yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Untuk mengatasi polip dan amandel dilakukan melalui operasi. |
9. Difteri
Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptherial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lender yang dihasilkan bakteri tersebut. |
10. Radang
·
Penyakit
radang pada bronkus disebut bronkitis.
· Radang pada hidung disebut rinitis,
radang di sebelah atas rongga hidung disebut sinusitis
· Radang pada laring disebut
laringitis.
· Dan radang pleura (selaput
pembungkus paru-paru) disebut pleuritis. Adanya penyumbatan di ronga faring
dan laring karena difteri, laringitis, atau tetanus (kejang otot) sering
ditanggulangi dengan melakukan trakeostomi (melubangi trakea).
|
11. TBC
(tuberkulosis)
TBC dapat mengganggu proses difusi oksigen karena timbulnua bintil-bintil kecil pada alveolus yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, namun yang paling sering adalah paru-paru dan tulang. Pada tuberkulosis, bakteri menyebabkan reaksi jaringan yang aneh dalam paru-paru. Daerah yang terinfeksi akan diserang oleh makrofag, sehingga daerah tersebut rusak dan akan dikelilingi oleh jaringan fibrotik untuk membentuk tonjolan atau bintil-bintil yang disebut tuberkel. Pada stadium lanjut akan menyebabkan daerah fibrotic di seluruh paru-paru sehingga mengurangi jumlah jaringan paru-paru fungsional. Keadaan ini menyebabkan: a. Peningkatan kerja sebian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru b. Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan c. Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru. |
12. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya berisi cairan dan eritrosit yang berlebihan. Jenis pneumonia yang umum adalah pneumonia bakteri. Penyakit ini dimulai dengan infeksi bakteri Diplococcus pneumonia dalam alveolus, yaitu membran paru-paru mengalami peradangan dan berlubang-lubang sehingga cairan dan eritrosit masuk ke dalam alveolus. Dengan demikian, alveolus terinveksi oleh cairan dan eritrosit. Infeksi tersebut disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. |
13. Tonsilitis
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil (amandel). Tonsil adalah kelompok jaringan limfoid yang terdapat di rongga mulut. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang). Pembengkakan tonsil dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Jika peradanagan tonsil sangat mengganggu, tonsil dapat dihilangkan melalui operasi. |
14. Hipoksia
Hipoksia adalah kekurangan oksigen di dalam jaringan. Bila cukup berat, hipoksia dapat menyebabkan kematian sel-sel. Pada tingkat yang kurang berat akan meningkatkan: a. Penekanan aktivitas mental, kadang-kadang memuncak sampai koma b. Menurunkan kapasitas kerja otot |
15. Faringitis
Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga di sebabkan terlalu banyak merokok. |
16. Asidosis
Asidosis disebabkan meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah yang menyebabkan terganggunaya pernapasan |
Selasa, 25 Februari 2014
Kelainan dan penyakit pada sistem respirasi
Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia
Penyakit
pada Sistem Pencernaan Manusia
1. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang
disentri terinfeksi oleh kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala
umumnya antara lain sakit perut, mencret (diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.
Ada dua tipe disentri yaitu disentri baksiler dan
disentri amebik. Disentri baksiler disebabkan oleh bakteri dari keluarga Shigella.
Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh keluarga Amoeba.
Simptom penyakit disentri baksiler meliputi serangan
ringan sampai serangan mendadak yang berat dan fatal. Penderita disentri yang
meninggak biasanya akibat dari dehidrasi dan keracunan oleh toksin bakteri.
Toksin adalah zat racun. Gejala awal disentri adalah demam dan mencret.
Bahkan buang airnya terkadang berdarah. Muntah dan berak juga dapat dialami
penderita penyakit ini. Kemudian tampak gejala dehidrasi karena seringnya
buang air bercampur air. Pada tahap berikutnya, luka kronis pada usus besar
menghasilkan berak berdarah. Infeksi bakteri disentri yang paling parah
disebabkan oleh Shigella shigae. Bakteri ini banyak ditemukan di
negeri tropis dan subtropis. Pengobatannya dengan obat antibiotika misalnya
tetrasiklin. Kadang-kadang juga transfusi darah.
Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh protozoa Entamoeba
histolytica. Bentuk disentri ini jauh lebih berbahaya daripada disentri
baksiler. Ini karena organisme penyebabnya dapat berbentuk kista
(bersembunyi) dan motil (aktif bergerak). Bentuk yang motil menyebabkan
disentri akut dengan gejala seperti disentri baksiler. Adapun yang kista
menyebabkan disentri kronis dengan gejala kambuhan berupa diare, sakit perut,
atau kejang lambung. Pengobatannya dilakukan dengan emetin, diodokuin, dan
lain-lain.
Penyebaran atau penularannya seperti penyakit diare,
yaitu melalui tinja si penderita yang mencemari air atau tanah. Dan orang
sehat memakai air atau tanah yang tercemari oleh tinja yang mengandung kuman
penyakit ini.
.
|
2. Diare
Diare adalah penyakit atau keadaan di mana si
penderita mengalami buang air besar bercampur air berkali-kali. Penyebab
diare yaitu peradangan usus oleh penyakit lain seperti kolera dan disentri.
Seringkali diare juga disebabkan oleh virus,
bakteri, alergi atau tidak tahan makanan tertentu, atau kurang gizi.
Diare termasuk penyakit yang kerap dialami oleh
anak-anak kecil karena kegemaran memasukkan sesuatu ke mulutnya atau dialami
pula oleh anak-anak yang gemar jajan sembarangan.
Orang yang mengalami diare akan kehilangan banyak
cairan tubuh dan jika diare berlangsung lama, si penderita dapat mengalami
dehidrasi. Kondisi kesehatan anak-anak yang mengalami diare biasanya cepat
menurun. Bobot tubuh juga menjadi turun drastis. Bahkan jika tidak segera
diobati dapat menyebabkan kematian pada anak-anak balita.
Penyakit diare yang disebabkan oleh kuman dapat
menular. Penularan terjadi melalui feses (kotoran) dari penderita diare yang
buang air besar di sembarang tempat. Tinja yang dibuang sembarangan akan
mengotori lingkungan, khususnya sumber daya air seperti mata air, sungai, dan
lain-lain. Air yang terkotori oleh kuman itu kemudian dipakai oleh orang yang
sehat. Akhirnya orang yang memakai air tersebut tertular oleh penyakit.
Pengobatan gejalanya dilakukan dengan pemberian obat
yang menghentikan diare. Misalnya, norit atau karbotablet, yang bahan
utamanya karbon. Diare yang disebabkan oleh kuman dapat diobati dengan
antibiotika. Jika penyebabnya karena kekurangan gizi, maka harus diberi
asupan makanan yang bergizi beberapa waktu.
Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang,
pederita diberi garam oralit. Jika tidak ada, penggantinya ialah larutan
garam dan gula. Anda dapat membuat sendiri larutan oralit. Caranya yaitu
dengan melarutkan dua sendok teh gula dan kira-kira seperempat sendok teh
garam dalam segelas air teh. Larutan ini diberikan beberapa kali kepada
penderita
|
3. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada
lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan
yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida
(HCL) pada lambung terlalu tinggi.
|
4.
Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat
infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau
makanan.
|
5. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan
sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases
mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya
penyerapan air pada sisa makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi
keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar.
Selain itu, juga karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan
berserat, kurang minum, stres, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak memakan
buah-buahan dan sayur-sayuran berserat, minum banyak air, makan teratur,
buang air setiap hari, makan makanan berserat, dan olahraga teratur dapat
mencegah gangguan ini.
|
6. Sakit Gigi
Sakit gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya
lubang pada gigi. Gigi berlubang juga disebut karies. Bagaimana perasaan Anda
ketika sakit gigi? Tentu saja tidak enak makan dan melakukan apapun. Sakit
gigi kerap disepelekan, tetapi sebenarnya juga perlu diwaspadai. Mengapa
demikian? Karena sakit gigi dapat mengganggu atau mempengaruhi organ tubuh
lainnya, seperti jantung, mata, dan ginjal.
Penyebab gigi berlubang pada anak-anak adalah
makanan yang banyak mengandung gula. Sisa makanan menempel pada gigi dan
menjadi sarang bakteri. Bakteri akan mudah menerobos masuk ke dalam gigi
sehingga gigi keropos. Lalu masuk ke dalam rongga gigi sehingga menyerang
pembuluh darah dan saraf gigi. Karang gigi dapat menyebabkan gigi rapuh dan
mudah copot.
Gigi yang berlubang harus dicabut agar tidak
merembet ke gigi lainnya. Pada balita, gigi berlubang lebih baik ditambal
supaya pertumbuhan tetap teratur.
|
7. Maag
Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau luka
pada lambung. Alat pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau
usus dua belas jari. Gejalanya antara lain pegal-pegal di punggung satu
sampai dua jam setelah makan atau jika perut kosong. Gejala yang terkenal
dari penyakit maag adalah mual, kembung, dan muntah-muntah. Gejala lainnya
adalah kurang nafsu makan dan berat turun.
Penyebab penyakit maag yaitu bakteri Helicobakter
pylori atau pemakaian sejenis obat antiradang.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat
antibiotika jika penyebabnya bakteri tadi. Misalnya, pemberian tetrasikin
atau amoksilin. Yang ringan dapat diatasi dengan antasid. Gejala mual dan
kembung dapat diatasi dengan obat sakit maag.
|
8. Sariawan
Alat pencernaan yang terganggu atau terserang oleh
sariawan adalah mulut (bibir dan gusi) dan lidah. Ketika Anda terkena
sariawan, bibir dan lidah Anda seperti terluka dan terasa perih khususnya
saat makan. Biasanya orang yang terkena penyakit ini menjadi malas makan,
sehingga kondisi tubuh turun. Penyebabnya adalah “panas dalam” atau luka pada
rongga mulut dan lidah. Orang mudah terkena sariawan kemungkinan karena
kekurangan vitamin C atau daya tahan lemah.
Pengobatannya dilakukan dengan obat sariawan.
Apabila tanda-tanda akan terserang sariawan muncul sebaiknya meminum larutan
penyegar atau pencegah panas dalam. Orang yang mudah terkena sariawan
sebaiknya banyak memakan makanan yang mengandung vitamin C atau menambah
asupan vitamin C dalam bentuk tablet atau minuman suplemen yang kaya vitamin
C.
|
9. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena
peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai
cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
|
10.
Radang Usus Buntu
Terjadi infeksi pada usus buntu. Gejalanya sakit
pada perut sebelah kanan bawah. Radang terjadi jika lubang antara usus buntu
dan usus besar menaik tersumbat lalu tertutup. Penyumbatannya bisa lendir
atau benda keras seperti biji terung atau cabe. Karena tersumbat atau
tertutup, bakteri dalam usus buntu membuat dinding usus buntu terinfeksi. Untuk
menyembuhkannya biasanya dilakukan operasi, yaitu memotong usus buntu.
|
11.
Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang disebabkan
oleh bakteri. Bakteri tifoid menyebabkan penderitanya demam, lemah, dan
bahkan kematian. Kejadian demam tifoid umumnya terjadi di kawasan yang sangat
padat penduduk. Ketika sanitasi dan kebersihan diperbaiki hingga standar
modern, kejadian demam tifoid menurun drastis. Sekarang relatif agak jarang.
Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada
malam hari, sakit kepala, sakit perut, lidah pahit sehingga tidak ada nafsu
makan. Gelaja pertama muncul satu hingga tiga pekan setelah mengkonsumsi air
atau makanan yang tercemar bakteri demam tifoid. Lazimnya demam terjadi pada
pekan pertama, dan pada pekan kedua meningkat dan tetap tinggi. Seringkali
juga diikuti munculnya bercak-bercak warna merah muda. Pada tingkat parah,
terjadi diare berwarna kehijauan. Selanjutnya terjadi hal-hal yang lebih
fatal seperti tukak pada usus bahkan lubang pada dinding usus.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella
typhi. Bakteri ini ditularkan terutama melalui air atau makanan yang
tercemar. Korban demam tifoid membuang bakteri dalam feses dan urinenya.
Orang sehat tapi pembawa bakteri penyakit bisa menularkan penyakit ini
melalui fesesnya. Bakteri juga dapat dibawa oleh lalau yang hinggap pada
feses yang terkontaminasi lalu hinggap pada makanan. Makanan yang sudah
terkontaminasi kemudian kita makan.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat
antibiotik. Obat ini akan menghambat pertumbuhan Salmonella dan
mempercepat pemulihan kondisi tubuh.
Cara pencegahannya yaitu memperbaiki sanitasi umum
dan kebersihan perorangan. Vaksin tifoid memberi perlindungan sementara bagi
orang yang hendak pergi ke negeri di mana berjangkit wabah penyakit ini.
Anak-anak juga diberikan vaksin tifoid untuk perlindungan baginya hingga
dewasa.
|
12.
Cacingan
Ada beberapa jenis penyakit cacing. Tiga yang perlu
Anda ketahui yaitu cacing gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.
12.1.
Cacing gelang
Disebabkan oleh cacing gelang atau Ascaris
lumbriciadea. Telur cacing ini masuk melalui makanan dan minuman yang
tercemar atau tidak bersih.
Gejalanya antara lain perut mulas, mencret dan
kembung. Penderita mungkin juga mengalami gejala ikutan seperti tenggorokan
dan hidung gatal. Terkadang ia mengalami kejang dan kesemutan di tangan dan
kaki. Mata sering mengedip dan timbul selaput pada putih mata. Anak-anak
menjadi sering rewel dan menangis.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat
cacing yang tepat melalui resep dokter. Resep tradisional, rebung atau biji
petai cina dapat menyembuhkan penyakit cacing gelang.
12.2.
Cacing tambang
Penyakit cacing ini disebabkan oleh cacing tambang.
Telur cacing tambang masuk ke tubuh melalui kulit, khusunya kaki dan tangan.
Telur cacing ini hidup di daerah lembab dan hangat.
Gejala yang tampak ialah perut mulas, mencret, dan
kembung. Seringkali diiringi dengan tidak enak badan dan gatal di kaki atau
tangan. Pengobatannya dengan obat cacing yang sesuai.
12.3.
Cacing kremi
Cara telur cacing ini masuk ke dalam sistem
pencernaan ialah melalui makanan dan minuman mentah dan tidak bersih.
Anak-anak yang mempunyai kebiasaan menggigit-gigit jari dan bermain di tempat
yang becek-lembap berpeluang terkena penyakit ini. Karena telur cacing kremi
suka berada di air atau tanah yang tidak bersih.
Gejala penyakit cacing keremi yaitu gatal-gatal pada
liang dubur atau liang hidung. Jika parah, mata anak yang menderita cacing
kremi tampak agak berbusa.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat
cacing yang sesuai dan dosis yang tepat atau memakan biji petai cina
sebanyak-banyaknya agar cacingnya mati dan keluar bersama tinja.
|
13.
Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan
pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam
beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
|
14.
Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh
beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam
tipus dan paratipus.
|
15.
Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem
pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat
disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan,
ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya
dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu
lendir lambung akan rusak.
|
16.
Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya
pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel
pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh
adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan
pada umumnya menyerang anak-anak.
|
17.
Radang Dinding Lambung
Radang dinding lambung menyerang membran mukus yang
melapisi lambung. Gejalanya sulit bernapas, feses berwarna gelap bercampur
darah, dan sakit kepala. Penyebabnya mungkin alergi makanan, alkohol, atau
obat-obatan, racun atau bakteri. Pengobatannya dilakukan sesuai dengan
penyebabnya. Yang disebabkan oleh bakteri pasien diberi antibiotika.
|
18. Karies
pada Gigi (Dental Caries)
Orang
mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang". Lubang
terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan
oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi,
sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri.
Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam. Asam
inilah yang mengikis lapisan email gigi. Jika lubang ini telah
mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah,
gigi akan terasa sakit dan mengganggu.Untuk mencegahnya, gosoklah gigimu
setelah makan.
|
19. Ulkus
(Tukak Lambung/Mag)
Mag adalah peradangan yang terjadi
pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan
lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu,
penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri
Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.
|
20. Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak
terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu
banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga
dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus
besar, semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat
keras dan sukar dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat,
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan ini.
Serat tidak tercerna oleh tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air
dibandingkan jenis makanan yang lain.
|
Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………..…………..
LEMBAR PENGESAHAN
…………………………………………………..………. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..……….. iii
DAFTAR ISI
………………………………………………………………..………… iv
DAFTAR GAMBAR
………………………………………………………..………... v
BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………….………… 6
1.1 Latar
Belakang ……………………………………………….………… 6
1.2 Rumusan
Masalah ………………………………………….…………. 7
1.3 Dasar
Hukum ………………………………………………….……….. 7
1.4 Tujuan
dan Manfaat ……………………….……………….………….. 10
1.5 Metode
Penelitian …………………………………………….………... 11
BAB II LANDASAN TEORI …………………..…………………………..……….. 12
2.1 Sejarah Museum Biologi ……………………………………….……… 12
2.2 Koleksi Museum Biologi …………………………………….….……… 14
2.3 Penjelasan Museum Biologi ………………………….……..………… 17
2.4 Manajemen Museum yang ada di Indonesia ……………………….. 19
2.5 Hubungan Museum Biologi dengan Museum di Indonesia
……….. 24
BAB III PENUTUP
…………………………………………………….……………. 26
3.1 Kesimpulan …………………………………………………..…………. 26
3.2 Saran …………………………………………………………..………… 26
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………….. 27
Contoh Kata Pengantar
KATA
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan segala rahmat petunjuk dan
karunia-Nya, akhirnya saya dapat membuat dan menyelesaikan laporan ini. Laporan
ini merupakan tugas dari sekolah yang membahas tentang manfaat
Museum Biologi belum menaruh perhatian bagi masyarakat.
Dalam penulisan laporan ini saya menyampaikan ucapan terimakasih
karena tanpa bantuannya mungkin laporan tak akan seperti ini. Saya mengucapkan
banyak terimakasih kepada:
- bapak Drs.
H Endang M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ciamis sebagai penanggung
jawab.
- bapak Drs.
Wawa Rochmantiek, selaku guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Ciamis yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
- ayah dan ibu
tercinta yang telah mencurahkan perhatian dan dukungannya baik secara
materil maupun non materil.
- dan teman
rekan serta pihak lain yang membantu dalam penulisan laporan studi
lapangan.
Dalam penulisan laporan ini saya mohon
maaf karena banyak kekurangan baik
dalam teknis penulisan maupun dari segi materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan.
Semoga
laporan yang dibuat oleh saya bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi
pembaca.
Ciamis, 23 Januari 2014
Penulis,
Nur Fatimah
Daftar Nama Asam-Basa Kuat & Lemah
Asam Kuat :
1. Asam
klorida (HCl)
2. Asam
nitrat (HNO3)
3. Asam
sulfat (H2SO4)
4. Asam
perklorat (HClO4)
5. Asam
iodida (HI)
6. Asam
klorat (HClO3)
7. Asam
bromida (HBr)
|
Basa kuat :
1. Litium
hidroksida (LiOH)
2. Natrium
hidroksida (NaOH)
3. Rubidium
hidroksida (RbOH)
4. Kalsium
hidroksida (Ca(OH)2)
5. Kalium
hidroksida (KOH)
6. Stronsium
hidroksida (Sr(OH)2)
7. Sesium
hidroksida (CsOH)
8. Berilium
hidroksida Be (OH)2)
9. Magnesium
hidroksida (Mg(OH)2)
10. Barium
hidroksida (Ba(OH)2)
|
Asam lemah :
1. Asam
karbonat (H2CO3)
2. Asam
asetat (Asam cuka) (CH3COOH)
3. Asam
fluorida (HF)
4. Asam
format (HCOOH)
5. Asam
sitrat (C6H8O7)
6. Asam
sianida (HCN)
7. Asam
nitrit (HNO3)
8. Asam borat
(H2Bo3)
9. Asam
hipoklorit (HClO)
10. Asam
antimonit (H2SbO3)
11. Asam
antimonat (H2SbO4)
12. Asam
stanat (H2SnO3)
13. Asam
stanit (H2SnO2)
14. Asam
plumbat (H2PbO3)
15. Asam
plumbit (H2PbO4)
16. Asam
oksalat (H2C2O4)
17. Asam
benzoat (C6H5COOH)
18. Asam
silikat (H2SIO3)
19. Asam
sulfit (H2SO3)
20. Asam
sulfida (H2S)
21. Asam
fosfit (H3PO3)
22. Asam
finol (C6H5OH)
23. Asam
arsenit (H3AsO3)
24. Asam
arsenat (H3AsO4)
25. Asam
flosianat (H5CN)
26. Asam
fosfat (H3PO4)
27. Asam
askorbat (C5HO6)
28. Asam
laktat (C3H5O3)
|
Basa lemah :
1. Amonium
hidroksida (NH4OH)
2. Aluminium
hidroksida (Al(OH)3)
3. Besi (III)
hidroksida (Fe(OH)3)
4. Amoniak (NH3)
5. Besi (II)
hidroksida (Fe(OH)2)
6. Karbosium
hidroksida (CA(OH)3)
7. Nikel
hidroksida (Ni(OH)2)
8. Seng
hidroksida (Zn(OH)2)
9. Tembaga
(II) hidroksida (Cu(OH))
10. Bismut
hidroksida (Bi(OH)3)
11. Perak
hidroksida (Ag(OH))
12. Emas (I)
hidroksida (Au(OH))
13. Emas
(III) hidroksida (Au(OH)3)
14. Tembaga
(I) hidroksida (Cu(OH)2)
15. Kadmium
hidroksida (Cd(OH)2)
16. Raksa (I)
hidroksida (Hg(OH))
17. Raksa
(II) hidroksida (Hg(OH)2)
18. Mangan
hidroksida (Mn(OH)2)
19. Timah
(IV) hidroksida (Sn(OH)4)
20. Timbal
(II) hidroksida (Pb(OH)2)
21. Timah
(II) hidroksida (Sn(OH)2)
22. Kobalt
(III) hidroksida (Co(OH)3)
23. Kobalt
(II) hidroksida (Co(OH)2)
24. Anilia (C6H5NH2)
25.
Dimetilamina ((CH3)2 NH)
27.
Hidroksilamida (HONH2)
28.
Metilamina (CH3 NH2)
29. Urea (H2NCONH2)
30. Glukosa (C6H2O6)
|
Semoga bermanfaat... :)
Langganan:
Postingan (Atom)
Nur Fatimah. Diberdayakan oleh Blogger.